BAB
5
TRANSLASI
MATA UANG ASING
1.
Pengertian
Translasi
Translasi
adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat
digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu
perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
2.
Alasan
Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan
dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan
keuangan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan
laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata
uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing.
3.
Latar
Belakang dan Termologi
Translasi
mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yauitu translasi mata uang
secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam
ekspresimoneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian
disajikan ulang dalam padanan dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik,
dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
4.
Efek
Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif
Tiga
kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata
uang asing terhadap mata uang domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs
yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang
merupakam translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing
pertama kali muncul. Yang terakhir kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata bursa
atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat itu Transaksi
mata uang asing
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul
saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata
uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing
5.
Perspektif
transaksi tunggal
Pada
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar dimasukan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
6.
Persepektif
transaksi ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang karena mempertimbangkan kejadian
yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Dalam
ilustrasi sebelumnya, penjualan ekspor dan piutang berhubungan akan dicatat
dalam nilai tukar pada saat itu
7.
Translasi
mata uang asing
Metode translasi mata uang asing
1.
Metode
nilai tukar tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai
tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham dan
mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
2.
Metode
nilai tukar ganda
Metode nilai tukar ganda
mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya.
a. Metode current-noncurrent
Pada
metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada
saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu
tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun)
ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan
keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan
pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan
amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap
bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode
dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan
pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
b. Metode moneter-nonmoneter
Metode
moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan
nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh,
klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa
yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset
tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs
historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama
dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
c. metode kurs sementara
Dengan
metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah
item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada
metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang
ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada
kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung
harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs
historis.
8.
Efek
laporan keuangan
Kegiatan
operasional yang memberikan keuntungan seblum transaksi mata uang asing mungkin
akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi mata
uang asing
9.
Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang Penangguhan
Beberapa
analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik
dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar
penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas yang paling
sulit
a.
Penangguhan
dan amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan
keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur
manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang
dikritik dengan dasar teori dan praktik
b.
Penangguhan
sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi
untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan
mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya
jika terealisasi
c.
Tidak
ada penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan
diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi
10. Pengembangan akuntansi translasi
mata uang asing
-
Pra
– 1965 = sebelum tahun 1965 praktik
translasi mata uang asing banyak perusahaan AS dipandu oleh bab 12 dari
accounting research bulletin no 43
-
1965-1975 =
ARB no 43 memperbolehkan beberapa perusahaan pengecualian khusus dalam metode
current – noncurrent
-
1975
– 1981 = untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar
translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975
-
1981
– sekarang= FASB akhirnya mengeluarkan statement of financial accounting
standar no. 52
Gambaran no.52/standar akuntansi
internasional
Fas
no 52 bertujuan untuk :
1. Menampilkan dalam laporan gabungan,
hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang
dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaa bisinis
- Menyediakan informasi secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan
-
Translasi
mata uang lokal adalah mata uang fungsional
Jika mata uang fungsional adalah
mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya
ditranslasikan kedalam dollar menggunakan metode kurs saat ini. Hasil
keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing diungkapkan dalam komponen
yang terpisah dalam ekuitas gabungan
-
Translasi
mata uang asing dan inflasi
Penggunaan kurs saat ini untuk
mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisiyang
cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh
dibawah.
Sumber :
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar