A.
Tantangan
dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah
yurisdiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan
ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk menjalankan usaha. Analisis dan
penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu
sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada
semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas
dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan
penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis
secara umum masih positif.
Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi
dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan
untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus
berlanjut.
B.
Kerangka
Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang
bermanfaat untuk analisisdan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan
keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analsis,
diantaranya:
1.
Analisis
Strategi Usaha
2.
Analisis
Akuntansi
3.
Analisis
Keuangan
4.
Analisis
Prospektif
C.
Analisis
Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitiatif atas
perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonomi. Hal ini
menandakan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif
holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha
yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat
peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar
dilakukan dalam lingkungan internasional.
Terdapat beberapa kesulitan dalam analisis strategi usaha
internasional, diantaranya:
1.
Ketersediaan
informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industri
juga sukar dilakukan di banyak negara dan jumlah serta kualitas informasi
perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak
perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar
negeri, telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan
internasional.
2.
Rekomendasi
untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali dilakukan perjalanan untuk
mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industridan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar berkembang.
D.
Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh
mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para
analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali
digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen. Langkah-langkah dalam
melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan, meliputi:
1.
Identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
2.
Analisislah
fleksibilitas akuntansi
3.
Evaluasilah
strategi akuntansi
4.
Evaluasilah
kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
6.
Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi
E.
Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu, serta untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam melakukan analisis keuangan.
Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas
berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan arus kas keluar perusahaan yang diklasifikasikan menjadi aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis
rasio dalam lingkungan internasional, yakni :
1.
Apakah
perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari
negara yang berbeda.
2.
Seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal
memengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai
’daya banding akuntansi’.
Sejumlah
bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam
profitabilitas, pengungkit, dan rasio, serta jumlah laporan keuangan lainnya
yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan
dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip
akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh
emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Terdapat lima jenis
perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten, diantaranya:
1.
Depresiasi
dan amortisasi
2.
Biaya
yang ditangguhkan atau di kapitalisasi
3.
Pajak
tangguhan
4.
Pensiun
5.
Translasi
mata uang asing
Penelitian
ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan
perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah
dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya
melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari
pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat
menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan.
Para
analis harus memilih untuk membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan
dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang
sedang dianalisis. Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan
manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan
menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara
yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas
sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena
tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan
dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi
asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai
dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang
lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi
analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara
tersebut.
Brown,
Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang
untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka
menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut
dasar pelaporan yang sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana
cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa
perbedaan Laporan Keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup
informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.
F.
Analisis
Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian.
Ketika melakukan peramalan, para analisis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan
analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan
kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara
implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat banyak
pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis
arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan
perkalian berbasis harga
Referensi
:
-
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar