Pengalaman yang saya tidak akan pernah
lupa saat mendaki gunung. Rencananya dibuat satu bulan sebelum pendakian, pada
saat itu saya masih bingung antara berpartisipasi atau tidak karena ini adalah
pengalama pertama saya di pendakian dan akhirnya saya memutuskan untuk
berpartisipasi dalam besar mendaki gunung Pangrango, semua dokumen telah
diambil dari perawatan yang sama alam dan di sini saudara saya memerintahkan
untuk mempersiapkan fisik dan peralatan mendaki. Pertama peralatan pendakian
baru saya untuk mendaki bahkan kemudian saya tidak punya langsung menelepon
teman saya saya yang sering melakukan peralatan panjat otomatis dia harus
memanjat. Untungnya, teman saya punya peralatan yang saya butuhkan seperti tas,
sepatu, headlamp, kantong tidur, kasur dan lain-lain. Semua peralatan pendakian
telah dikumpulkan semua tetap fisik disiapkan dimana setiap pagi selalu
melakukan jogging dan selalu menjaga kesehatan tubuh.
Dalam pendakian ini perencanaan
terlibat mendaki sekitar sembilan orang, tetapi ketika hari itu yang mengambil
hanya enam di mana orang lain tidak hadir karena berbagai alasan. Waktu itu
berangkat Kamis malam pukul 08.00 sudah di stasiun Bogor, sebelum saya ada dari
pagi sampai malam kuliah diikuti oleh praktikum, penyelesaian praktikum sekitar
06.30 di malam hari dan cuaca masih gerimis dan saya langsung bergegas pulang
untuk kemasan dengan waktu yang singkat, ditambah macet jalan-jalan dan jalan
yang saya lalui banjir. Tiba di rumah saya langsung bergerak cepat untuk
mempersiapkan sesuatu yang perlu diambil dan saya tidak punya waktu untuk makan
melalui orang tua saya untuk melengkapi makanan.
Stasiun Bogor Saya pikir orang lain sedang menunggu
tetapi sebenarnya sebaliknya saya yang menunggu mereka sampai sekitar 1 jam.
Setelah semua bersama-sama dan saya dan lain-lain langsung pergi ke Cibodas
masuk pendakian, tiba di sana, saya dan yang lainnya beristirahat di camp
sebelum melakukan pendakian. Di pagi hari dan ketika suasana masih gelap, kami
siap untuk melakukan pendakian, sebelum itu kita berdoa pertama untuk
keselamatan di tebing. Kami kemudian berangkat dan di posting pertama untuk
diperiksa oleh manajer, setelah memeriksa kami melanjutkan pendakian. Setelah
melewati beberapa pos kami beristirahat untuk makan, sambil mempersiapkan untuk
membuat makanan meskipun hujan turun saat cuaca cerah dan di sana kami jas
hujan segera pakai bahwa kita tidak mengalami kedingan besar (hipotermia), maka
kita membuat tenda. Setelah selesai makan, waktu sudah siang hari kami bergegas
untuk melanjutkan pendakian meskipun masih hujan, dalam perjalanan untuk tiba
di kandang badak pos mana pos terakhir ke puncak hujan terus jatuh disertai
petir. Sampai kandang badak di pos telah diisi dengan tenda banyak pejalan kaki
dan kami segera mencari tempat untuk mendirikan tenda. Kami ingin mendaki ke
puncak Pangrango kami dibatalkan karena lebih ekstrim medan dan hiking trails
yang lebih jauh dari puncak besar untuk sampai ke puncak. Kepuncak mendaki
gunung besar kita lanjutkan jam 03.00. Tidak semua dari kita yang terus mendaki
ke puncak, hanya tiga orang yang terus naik dan tiga orang lainnya menunggu di
tenda.
Perjalanan ke puncak gunung besar
selama tiga jam, di medan pendakian kami melewati cukup ekstrim, ada satu yang
harus kita melewati tanjakan setan di mana jalan yang memiliki kemiringan
sekitar 90 derajat, untuk mendapatkan melalui itu kita harus berpegang pada
untuk tali. Setelah melalui medan ekstrim akhirnya kami mencapai puncak gunung
besar dan kemudian saya tidak bisa banyak kata yang bisa saya katakan hanya
begitu banyak rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala makhluk yang
telah diberikan dan tidak satu orang sombong dengan apa yang sudah memiliki dan
akan kita harus banyak bersyukur semua berkat yang Tuhan berikan kepada kita.
Ini semua pengalaman yang saya tidak akan pernah lupa dan jika ada kesempatan
saya ingin naik ke tempat lain dengan pemandangan yang ditawarkan masing-masing
dari kita ke puncak gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar