Selasa, 21 Januari 2014

Tulisan

MAKNA DIBALIK RASA SYUKUR


Segala sesuatu yang Tuhan berikan tidaklah bisa di nilai dengan apapun kecuali dengan BERSYUKUR. Kita sebagai manusia haruslah selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan baik itu suka maupun duka, apapun itu kita harus selalu bersyukur segala sesuatu apa yang Tuhan kasih sam kita.
Sebelum itu kita harus tahu Apakah rasa syukur itu? Tuhan YME adalah yang menciptakan kita dan telah memberi kita semuanya, berbagai macam hal dalam kehidupan termasuk hidup itu sendiri. Setiap hari kita bangun di pagi hari untuk menjalani hidup ini satu hari ke depan disebabkan oleh rahmat karunia Nya. Kehidupan di atas Bumi ini sangat berharga karena merupakan satu-satunya wilayah, di mana praktik spiritual dapat dilakukan untuk mencapai tujuan utama dari kehidupan. Ketika orang lain melakukan sesuatu untuk kita, kita merasa bersyukur. Namun, kebanyakan dari kita tidak terbiasa untuk menghaturkan rasa syukur kepada Tuhan YME untuk segala hal yang telah Ia berikan kepada kita. Mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan YME untuk semua hal yang telah Ia lakukan untuk kita disebut sebagai rasa syukur dalam praktik spiritual. Kemampuan untuk hidup dalam perasaan syukur ini merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari perjalanan spiritual ‘seorang pencari’ Tuhan YME.
Kenyatannya adalah sementara kebanyakan orang menerima Tuhan YME sebagai pencipta diri mereka tetapi mereka sendiri tidak merasa adanya keperluan untuk menghaturkan rasa syukur kepada Tuhan. Hal ini terutama disebabkan karena mereka berpikir bahwa semua hal yang terjadi pada hidup mereka – baik ataupun buruk, terjadi atas kemauan mereka sendiri. Hanya setelah terjadinya suatu peristiwa yang luar biasa dan setelah berdoa dengan intensif, seperti misalnya penyembuhan mukjizat atas seorang anak sakit keras yang menderita dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan, barulah seseorang akan berpikir untuk menghaturkan rasa syukur kepada Tuhan. Namun, bahkan di sini ingatan atas bantuan Tuhan YME tersebut yang sedemikian rupa dramatisnya hanya berumur pendek saja dan seiring dengan berjalannya waktu, orang tersebut akan kembali ke jalannya semula hingga masalah besar berikut menerpanya dan ia pun mulai berdoa lagi untuk mendapatkan campur tangan Sang Ilahi.
Pada tahap lebih rendah dalam evolusi spiritual kita, khususnya di masa sekarang ini, rata-rata 65% dari peristiwa hidup terjadi sesuai dengan takdir dan 35% terjadi sesuai kehendak bebas kita. Bila kita berevolusi secara spiritual, kita mulai merasakan kehadiran Tuhan YME di dalam kehidupan kita. Pada saat kita mengalami kehadiran Nya dalam kehidupan kita, maka kitapun merasakan rahmat karunia Nya dan bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita terjadi sesuai dengan kehendak Nya. Hal ini dapat dialami setelah mencapai tingkat pencapaian spiritual 60%, di mana seseorang mulai untuk benar-benar menghargai dan mengalami fakta tersebut. Seiring dengan pengalaman tersebut muncullah rasa syukur dalam arti spiritual sebenarnya dari kata tersebut.
Seorang pencari Tuhan YME (seeker) dan murid sejati dari ilmu pengetahuan spiritual, akan mengembangkan sikap belajar dalam segala situasi, yaitu baik maupun buruk. Dari berbagai situasi dan permasalahan dalam hidup, ia mulai belajar tentang bagaimana ia dapat mengerti sifat-sifat/ kepribadian buruk dan kualitasnya. Dengan cara ini ia belajar di mana ia harus bekerja untuk melepaskan dirinya dari gangguan-ganguan kepribadian dan memiliki suatu pemahaman dan kesadaran lebih besar akan kualitas-kualitas diri nya. Dari segala situasi dalam hidup, ia mulai mendapatkan suatu petunjuk untuk memperbaiki dirinya, dengan ini tidak hanya meningkatkan kualitas-kualitas yang dimilikinya sekarang, tetapi juga akan menggantikan gangguan-gangguan kepribadian buruk dengan kualitas yang baru. Ia merasakan bahwa Tuhan membantunya melalui semua situasi, baik dan buruk, untuk meningkatkan proses 'pencariannya'. Oleh karena itu, ia merasa bersyukur kepada Tuhan YME dalam segala situasi baik maupun buruk karena ia merasakan tangan halus dari Tuhan dalam hidupnya dalam memberikan terhadap dirinya, situasi-situasi tersebut dan juga memberinya kemampuan untuk memahami pelajaran spiritual dan pembelajarannya.
Dalam kebanyakan kasus, rasa syukur tersebut ditujukan kepada Sang pembimbing spiritual dari seseorang atau sang Guru. Mohon lihat artikel tentang siapakah seorang Guru itu dan bagaimana Ia membimbing seorang pencari Tuhan YME.
Untuk tumbuh secara spiritual, seorang pencari Tuhan YME perlu mengembangkan diri melampaui emosi-emosi duniawi (baik positif maupun negatif) yang mana membuat seorang yang bukan ‘pencari’ tenggelam di dalamnya, dan sebaliknya mengembangkan emosi spiritualnya (bhav, bhāv), yaitu mengalami kehadiran Tuhan di manapun juga. Bersyukur membantu untuk meningkatkan emosi spiritual (bhāv).
Rasa syukur yang dangkal dan emosi (perasaan) spiritual bersyukur. Pada tahap awal dari praktik spiritual seseorang, rasa syukur yang diungkapkan hanya dengan kata-kata merupakan rasa syukur yang dangkal atau di permukaan saja. Orang tersebut pun harus berupaya lebih dalam memikirkan kata-kata untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan YME. Namun, untuk kemajuan spiritual, yang terpenting adalah kita tetap melakukan upaya tersebut untuk menanamkan kebiasaan bersyukur dalam diri kita.
Pada tahap awal ini, rasa syukur datang dari hati terutama ketika kita dapat sangat jelas melihat campur tangan Tuhan YME dalam kehidupan kita. Hal ini mungkin terlihat dalam kasus orang yang dicintai mendapatkan mukjizat kesembuhan setelah dokter telah putus asa atau suatu suatu permasalahan yang tak kunjung usai tiba-tiba dapat diatasi setelah berdoa secara intensif. Kenyataanya dalam hampir semua kasus lainnya juga, kita hanya bersyukur untuk berbagai hal dalam kehidupan dan bahkan untuk hidup kita sendiri hanya di permukaan saja atau di tingkatan intelek.
Ketika kita membenamkan diri lebih dan lebih ke dalam praktik spiritual, kita membuka sebuah dunia baru yang hingga saat ini masih tertutup dalam diri kita. Ketika kita mendapatkan pengalaman-pengalaman spiritual dan pengalaman spiritual ini merupakan cara Tuhan untuk berkomunikasi dengan kita. Terdapat banyak sekali peristiwa kebetulan yang kecil dalam kehidupan kita di mana secara perlahan tapi pasti kita merasakan bimbingan tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Rasa syukur mulai dibangun bahkan untuk kejadian-kejadian kecil pun dalam kehidupan kita dan bantuan serta dorongan Ilahi yang terus-menerus kita terima dalam praktik spiritual kita. Ketika kita merasa bersyukur dan mengungkapkan rasa syukur berulang ulang sepanjang berjalannya hari-hari, secara bertahap kita mengembangkan emosi (perasaan) spiritual bersyukur. Di sini, seperti telah dijelaskan sebelumnya dalam artikel ini, terdapat kesadaran secara terus-menerus sebelum, selama dan setelah tindakan bahwa ‘semuanya terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan, bahwa Ia melakukan segalanya’. Maka, rasa syukur seseorang terekspreksi terus-menerus dan secara otomatis diungkapkan dalam pemikiran tulus. Oleh sebab itu, dalam keadaan ini, rasa syukur muncul dan tercermin dalam setiap tindakan, gerakan dan pemikiran.
Tahapan spiritual evolusi yang lebih tinggi ini diaktifkan setelah ego berkurang dan begitu seseorang mencapai keadaan ini, ego nya akan tetap rendah. Sebenarnya emosi (perasaan) spiritual bersyukur diaktifkan oleh rahmat karunia Guru dan oleh karenanya tetap konstan.
Makna penting dari rasa syukur adalah Seorang 'pencari Tuhan YME' memulai dengan ungkapan rasa syukur yang diupayakan. Namun, setelah jangka waktu tertentu, dengan berulang-ulang mengungkapkan rasa syukur itu dan juga sejalan dengan pertumbuhan spiritualnya, ia mulai mengembangkan emosi spiritual bersyukur. Setelah keadaan ini dicapai, saat seseorang secara terus-menerus berada dalam kesadaran bahwa “Tuhan lah pelaksananya, saya bukan siapa-siapa’, ego halusnya mulai berkurang. Dia mulai menyadari keterbatasan-keterbatasan dan kekurangan kapasitasnya. Maka, dalam setiap situasi sulit apapun, dia dengan rendah hati berserah diri di hadapan Tuhan dan setelah itu melakukan suatu tindakan. Ketika ia mulai berserah diri kepada Tuhan tidak hanya dalam situasi-situasi sulit saja tetapi juga dalam peristiwa-peristiwa kecil di dalam kehidupan sehari-hari nya, emosi spiritual pasrahnya meningkat. Tuhan dengan segera memenuhi doa – doa yang dipanjatkan dengan emosi spiritual, misalnya ‘Ya Tuhan YME, mohon peliharalah pertumbuhan spiritual saya, mohon katakan pada saya apa langkah berikutnya yang seharusnya saya lakukan, hanya Engkaulah yang membimbing saya‘. Seorang pencari Tuhan YME yang memiliki emosi spiritual syukur dan pasrah selalu berada dekat dengan Nya. Tuhan pun melimpahkan segala sesuatu yang diperlukan, misalnya pengalaman-pengalaman spiritual, bimbingan dan pengetahuan untuk pencari dengan kualitas tersebut bahkan tanpa bertanya.


Referensi : http://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/importance-of-gratitude

Tidak ada komentar:

Posting Komentar